"Terima kasih Anda telah berkenan mendonorkan plasma konvalesen di UDD PMI Kota Magelang. Kami informasikan bahwa hasil pemeriksaan kadar antibody covid19,screening antibody ireguler,dll *MEMENUHI SYARAT* untuk diberikan kepada pasien Covid19. Semoga darah Anda dapat membantu kesembuhan sesama kita yang sedang berjuang untuk sembuh dari Covid19.
Selanjutnya kami akan mengirimkan voucher pulsa senilai Rp 100.000,- mohon kesediaan Anda untuk membalas pesan ini agar kami mengetahui bahwa nomor ini adalah benar dan aktif.
Terima kasih dan terus semangat berbuat kebaikan bagi sesama...??"
Pesan di atas adalah pesan yang melegakan hati. Saya beberapa hari ini sempat khawatir. Jangan-jangan plasma konvalesen saya tidak memenuhi syarat untuk didonorkan.
Alhamdulillah, kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Berdasarkan informasi dalam pesan WA di atas, darah saya memenuhi syarat untuk ditransfusikan kepada pasien Covid-19. Ada beberapa keuntungan yang saya peroleh atas adanya pesan ini. Keuntungannya tidak hanya dalam bentuk voucher pulsa Rp 100.000.
Keuntungan terbesar setelah menjadi donor plasma konvalesen adalah mendapat pemeriksaan darah yang sangat-sangat lengkap. Pemeriksaan darah untuk donor konvalesen berbeda dengan donor darah biasa. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengambilan darah untuk sampel yang lebih banyak.
Pada donor darah biasa, hanya diambil darah untuk satu tabung sampel. Satu tabung sampel ini digunakan untuk uji saring Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD). Uji saring IMLTD digunakan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui transfusi darah.
Penyakit yang "dideteksi" dalam uji saring IMLTD ini diantaranya adalah HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis. Donor darah biasa mendapatkan layanan untuk uji beberapa penyakit tersebut. Dari uji IMLTD ini saja pendonor darah sudah sangat untung. Sebab, pendonor mendapat hasil pemeriksaan darah secara gratis.
Oh iya, itu tadi baru keuntungan donor darah biasa. Ada keuntungan tambahan bila menjadi donor darah plasma. Saya sudah menyinggung sedikit keuntungan donor darah plasma di awal tulisan ini. Dimana pendonor plasma akan diperiksa kualitas darahnya sebanyak lima jenis.
Pertama, uji IMLTD menggunakan alat CLIA. Kedua, uji titer antibody. Ketiga, Screening antibody ireguler. Keempat, konfirmasi golongan darah. Kelima, IMLTD dengan metode NAT.
Kelima uji ini ada satu yang menurut saya menarik, yaitu uji IMLTD dengan metode NAAT. Metode NAT merupakan singkatan dari Nucleic Acid Test. Uji saring NAT dapat digunakan untuk mendeteksi virus lebih dini. Selain itu, uji NAT mampu mendeteksi kadar virus dalam darah walau kadarnya sangat kecil.
Pendektesian dilakukan dengan memeriksa keberadaan NA/RNA virus dengan window period atau masa jendela yang lebih pendek. Window period ini dapat memperpendek pemeriksaan keberadaan virus. Sebab, beberapa jenis virus baru dapat didektesi beberapa bulan setelah menjangkit tubuh.
Namun bila menggunakan metode NAT dapat memperpendek window period. Lantas dapat dideteksi dengan lebih dini. Tujuan utama uji MLTD metode NAT adalah untuk meningkatkan keamanan transfusi darahsecara signifikan.
Berbagai uji ini bila dibiayai secara mandiri sangatlah tinggi. Mengutip tarif yang tertera di website resmi PMI Kota Semarang, disebutkan bahwa pemeriksaan darah dengan metode NAT berbiaya Rp 660.000. Sementara itu, pemeriksaan IMLTD biasa Rp 200.000. Selanjutnya pemeriksaan crossmatching mencapai Rp 100.000.
Jadi, bila kita mendonorkan darah plasma konvalesen, kita akan mendapatkan berbagai uji darah. Uji darah secara gratis. Selain itu, kita dapat mendeteksi penyakit secara lebih valid dan lebih dini. Ayo, segera donor plasma!
Borobudur, 27 Agustus 2021
Rahma Huda Putranto
0
0
0