Donor Darah: Gaya Hidup, Cara Berbagi, dan Bentuk Syukur Kita

Donor darah bagi saya adalah gaya hidup, cara berbagi, dan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pertama kali mendonorkan darah, saya masih duduk di bangku sekolah kelas 2 SMK. Waktu itu saya aktif di ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah sehingga sedikit banyak mengetahui nilai penting dan manfaat donor darah bagi diri dan sesama. Sejak saat itu, saya ‘ketagihan’ dan berusaha merutinkan diri donor darah ketika ada waktu luang atau event donor di sekitar saya.

Sebagai gaya hidup, banyak sekali artikel maupun laporan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa donor darah dapat membuat sehat pendonornya. Hal ini dikarenakan regenerasi darah di dalam tubuh pendonor. Nyatanya memang, Alhamdulillah, sampai hari ini saya belum/tidak pernah mengalami sakit jasmani yang signifikan. Saya anggap ini sebagai salah satu manfaat donor yang saya pribadi rasakan.

Selain menyehatkan diri sendiri, donor darah tentu menjadi cara berbagi yang indah. Cara berbagi kehidupan kepada sesame dengan cara yang unik tersendiri. Tidak semua orang bisa dan berkehendak mendonorkan darahnya. Berbahagialah para pendonor sukarela karena setiap satu kantung darah yang disumbangkan, berpotensi selamatkan 3 nyawa manusia lainnya!

Terakhir, donor darah adalah bentuk kesyukuran. Wujud terima kasih saya kepada Sang Pemberi Hidup. Mungkin saya tidak bergelimang harta, tapi apa yang ada dan saya punya dalam hidup ini akan saya usahakan agar menjadi berarti bagi manusia lainnya, termasuk darah saya.

Semangat berbagi dan jadikan donor darah sebagai gaya hidup kita!